5 Beasiswa Kemendikti Saintek, Banyak beasiswa kemendikti saintek (kementerian pendidikan tinggi, sains dan teknologi) ikut terkena edisiensi anggaran. Hanya saja, menteru pendidikan tinggi, sains, dan teknologi (mendiktisaintek) satryo soemantri brodjonegoro mengatakan, beasiswa yang di kelola kemendikti saintek di upayakan tidak kena efisiensi. Beasiswa tidak kena efisiensi, kami kembalikan ke pagu semula, tegas satryo dalam rapat kerja bersama komisi X DPR RI, rabu (12/2/2025) lalu.
Pada awalnya, anggaran semua beasiswa ini mencapai Rp 15.428.700.026.000 atau terpangkas sebanyak sembilan persen menjadi sebesar Rp 1.432.231.130.000. Efesiensi anggaran kemendikti saintek di lakukan oleh direktorat jenderal anggaran kementerian keuangan. Tak cuman kemendikti saintek, semua kementerian dihitung efisiensinya untuk anggaran tahun 2025. Seperti beasiswa KIP kuliah, pagu awalnya Rp 14.698 triliun. kemudian, saat efisiensi oleh ditjen anggaran angkanya menjadi sebesar Rp 1.319 triliun atau sembilan persen di kutip oleh www.sdn1wayhandak.com.
kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp 14.698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi. Ia mengatakan tak cuma kip kuliah yang tidak kena efisiensi anggaran di antaranya adalah beasiswa pendidikan indonesia (BPI), serta berbagai beasiswa bagi dosen dan mahasiswa dalam maupun luar negeri. Semula anggaran kami Rp 56.6 triliun sebagaian besar langsung disampaikan ke perguruan tinggi penerima maupun mahasiswa penerima beasiswa.
5 Beasiswa Kemendikti Saintek Tidak Kena Efesiensi Anggaran
1. Kip Kuliah
Kartu indonesia pintar kuliah di anggarakan Rp 14.698.109.754.000 dan kena efesiensi sebanyak Rp 1.310.849.475.000. Mendikti mengatakan, ada dampak apabila beasiswa ini di pangkas. Target tahun ini membiayai 1.040.192 mahasiswa ( on going dan mahasiswa baru ). Dampak efesiensi:
- Masyarakat penerima kip tidak ada penerimaan mahasiswa baru penerima kip kuliah tahun 2025 yang pada tanggal 4 febuari 2025 lalu telah dibuka pendaftarannya, dengan jumlah pendaftaran sampai saat ini (7 februari 2025 pukul 16.15 WIB ) sebanyak 21.131 orang.
- Pemerintahan gagal memutus rantai kemiskinan dengan di tiadakannya penerimaan kip kuliah.
- Dengan harusnya putus studi dan tidak adanya penerima mahasiswa baru makan berpontensi membuat gagal adanya sarjana pertama dari keluarga miskin.
- Menurunkan akses penduduk dari kelompok ekonomi rendah ke pendidikan tinggi.
- Selain itu, tidak terpenuhinya sasaran penerima kip kuliah berjalan ( on going ) berpotensi menimbulkan isu nasional.
2. Beasiswa Pendidikan Indonesia
Beasiswa jenjang D4 sampai S3 ini di anggarakan Rp 194.709.094.000 dan sempat kena efisiensi Rp 19.470.909.000. Alasan beasiswa ini tidka boleh kena efisiensi anggaran, karena ada target 13.345 mahasiswa yang harus di danai. Dampak efisiensi lainnya:
- Masyarakat pernerima BPI sebanyak 12 orang penerima BPI luar negeri, program S3 perguruan tinggi akademik dari total 33 orang terancam tidak dapat di bayarkan ( berpotensi terlantar di luar negeri ).
- Masyarakat penerima BPI tidak ada penerimaan mahasiswa baru tahun 2025.
3. Beasiswa Adik
Beasiswa afirmasi pendidikan tinggi (ADIK) lebih banyak diberikan kepada mahasiswa dari daerah 3T, penyandang disabilitas, dan mahasiswa yang sesuai kriteria. bantuan ini untuk kuliah S1-S3. Awalnya di pangkas dari Rp 213.730.000 menjadi Rp 21.373.032.000.
- Target 27.522 mahasiswa yang berasal dari wilayah 3T dan orang asli papua (OAP). Jika anggaran ini berkurang maka akan menurunkan akses pendidikan tinggi bagi penduduk yang berada di wilayah 3T dan OAP. Hal ini berpotensi menimbulkan gejolak di wilayah indonesia timur.
Baca juga: Siswa Gagal UTBK SNBT 2025, Kenapa Bisa Terjadi?
4. Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB)
Beasiswa KNB ini di berikan kepada mahasiswa yang berasal dari negara berkembang atau negara yang memiliki hubungan bilateral dengan indonesia. Dari semula Rp 85.348.561.000 sempat di pangkas sampai Rp 21.337.140.000. Anggaran ini membiayai beasiswa untuk mahasiswa asing yang berasal dari negara-negara berkembang dan sudah melakukan komitmen dengan indonesia. Ini dampaknya bila kena efisiensi:
- Target beasiswa KNB di berikan kepaa 653 mahasiswa. Penurunan anggaran ini berpotensi tidak terbiayainya mahasiswa kemitraan KNB berjalan (on going).
- Hal ini dapat berdampak pada hubungan bilateral dengan negara-negara berkembang, seperti negara madagaskar, timor leste, papua nugini, pakistan, bangladesh, dan iran.
5. Beasiswa Dosen Dan Tendik DI Dalam Dan Luar Negeri
Pada awalnya, beasiswa ini di anggarkan dari Rp 236.802.297.000 menjadi Rp 59.200.574.000. Dampak efisiensinya mencapai 25 persen. Lalu jika di pangkas, ini efeknya:
- Anggaran ini untuk beasiswa dosen dan tendik baik di dalam negeri maupun luar negeri dengan target 3.732 dosen dan tendik.
- Penurunan anggaran ini berpotensi tidak terbiayainya beasiswa dosen dan tendik luar negeri dan DN berjalan (on going) yang dapat menimbulkan gejolak sosial.